Ngomongin masa depan pasti isinya tentang impian dan harapan. Bagi orang yang mempunyai banyak impian dan harapan (seperti gue) pasti masa depan yang gue pikirkan hari ini belum tentu sama dengan masa depan yang gue pikirkan bulan depan. Kalau teman gue bilang => ABG labil, tapi kalau gue bilang ini namanya proses pencarian jati diri (ngeles hehe)

Gue pernah membayangkan seandainya gue menjadi dokter bedah seperti Meredith Grey atau Christina Yang di Grey’s Anatomy. Bagi penggemar serial ini pasti tahu bangetlah seberapa kerennya menjadi dokter bedah layaknya tokoh-tokoh di Grey’s Anatomy. Saat itu gue membayangkan diri gue dengan jas dokter berwarna putih, membawa sebuah file yang berisi data pasien, berjalan dengan penuh wibawa melewati lorong rumah sakit. Tak lupa sambil menyapa beberapa suster yang terlintas di pandangan. Super kereen. Kemudian setting berubah. Gue sedang berada di dalam ruang operasi dengan scalpel di tangan. Di depan tergeletak tak berdaya seorang pria yang berwajah seperti wanita tak sadarkan diri di meja operasi. Beberapa orang yang berpakaian sama seperti gue, dengan masker di wajah mengelilingi meja tersebut. Bau khas rumah sakit merangsek masuk ke dalam rongga hidung gue. Sedetik melumpuhkan sistem saraf.

Seorang pria di seberang meja operasi memandang gue sambil berkata, ”Anda siap dokter?”

Gue mengangguk dengan penuh kharisma sambil balas berkata, ”Ya, lets operate her, eh him”

Gue pun mengarahkan scalpel ke perut pasien. Lalu menyayatnya mengikuti garis yang sebelumnya sudah dibuat oleh seorang dokter yang menjadi partner gue dalam misi operasi kali ini. Dan…film di otak gue berhenti. Macet di tengah-tengah.  Kemudian muncul tulisan besar di layar,

”MAAF, TIDAK DIBUTUHKAN DOKTER YANG TAKUT DISUNTIK DAN PANIK MELIHAT DARAHNYA SENDIRI”

Oke, impian jadi dokter bedah game over.

 

Impian gue berubah pas kenal sosok Andi Noya, host “Kick Andy”, lebih dekat. Muncul imajinasi seandainya gue punya reality show sendiri. Hmm kira-kira nama yang pas “Dazzling Dee” atau “Freaking Dee” ya? Aihh… Gue pun setiap jumat malam akan muncul di layar tv dengan narasumber-narasumber yang lagi heboh…

  1. digosipin sama masyarakat
  2. dielu-elukan masyarakat karena prestasinya
  3. diperbincangkan karena perjuangan hidupnya

tapi impian ini luntur seketika pas menyadari kalau gue enggak bakat jadi pembicara atau jurnalis. (-.-‘)

 

impian gue selanjutnya adalah menjadi vocalist atau guitarist band rock terkenal. Ini semakin menjadi pas gue melihat performance live band Paramore di youtube. It would be awesome if God let me as talented as Hayley Williams, vocalist of Paramore. Mulailah gue semakin sering berlatih di kamar mandi, siapa tahu ada produser musik terkenal lewat di belakang rumah gue terus denger suara eksotis- bikin-meringis milik gue. Terus dikontrak. Terus diajak rekaman. Terus meledak deh albumnya. Tapi bukannya dikontrak gue justru kena jitak sama nyokap karena menganggu ketentraman isi rumah dan tetangga berkat lengkingan suara gue yang ngalahin Mariah Carey.

 

Impian jadi web designer muncul pas lihat biography seorang web designer yang gajinya W and O and W…WOW! Tambah nafsu ketika melihat contoh-contoh design yang dia buat. Ck ck ck keren beneer. Gue pun semangat cari-cari info di mbah google dan memutuskan untuk ke Gramedia, baca-baca gratis cara nge-design web. Kalau ada cara yg bagus dan bermanfaat langsung ngeluarin hp dan…klik! Infonya tersimpan dengan tenang di memory hp gue. Mantap. Pas hari eksekusi untuk membuat web design, baru satu jam gue sudah menyerah. Soalnya membuat design yang keren itu dibutuhkan ‘taste’ dan tentu saja wawasan yang memadai. Berhubung gue belum secara full memiliki keduanya, bagaimana kalau ganti impian saja?? Panca indera gue langsung berteriak, setujuuuuu…!!

 

Gue juga pernah bermimpi jadi photographer andal, reporter, scriptwriter, pemilik butik sukses, kerja sebagai pramugari (yang langsung sadar diri enggak mungkin keterima), pelukis, pemain film, peneliti di NASA, dll.

 

Impian yang bertahan lama adalah menjadi pemilik butik. Gue pengen banget punya sebuah butik yang isi koleksinya berasal dari rancangan gue sendiri maupun hasil buruan di luar butik.

 

Tapiiii tak pernah sekalipun gue berpikir untuk menjadi seorang akuntan. Yeah, wtf I’m an accounting now. Inilah yang terjadi seandainya kita enggak benar-benar tahu dan yakin nantinya kita mau menjadi sosok yang seperti apa. Mungkin hal seperti ini banyak terjadi di luar. Seseorang yang bakatnya di seni malah jadi pegawai bank atau yang bakatnya di bidang tarik suara malah kerja sebagai sales product.

 

Sebenarnya masalah tipe begini bisa disikapi dengan pembelajaran di usia dini. Maksud gue adalah semacam penjurusan tentang minat anak sejak usia dini. Jadi dari kecil udah ketahuan tuh bakatnya dimana. Kemudian proses belajarnya disesuaikan dengan minat dan bakat si anak.

So, how bout you? whats ur dream?? 🙂